Would Should Could Me?

Bingung dengan judul di atas? Sebetulnya hanya aku saja yang bingung dalam belajar Bahasa Inggris. Ya, ini berkaitan dengan pembelajaran spesifik pada topik would, should, dan could, lalu "saya harus bagaimana?" (me?); karena konteks di sini bahwa aku bingung, serius bingung.


Would, should, dan could adalah sama-sama bentuk lampau. Sama-sama untuk permohonan, atau definitifnya adalah "asking someone politely", itu mencuplik dari penjelasan teman*.

Would bentuk lampau dari will. Would biasa digunakan untuk melakukan permohonan secara halus. "Would you like to come to my house?", menjadi kalimat memohon untuk seseorang datang ke rumah kita (rumahku, pen-). Pada contoh yang lebih sopan dapat menggunakan, "Would you mine coming to my house?"

Could bentuk lampau dari can, menyatakan pada kebisaan/kesanggupan. "I'm affraid I couldn't finish them this morning", menjadi pernyataan bahwa kita (aku, pen-) ragu DAPAT/SANGGUP menyelesaikan "sesuatu tersebut" (pekerjaan, dsb.) pagi ini.

Should adalah bentuk lampau dari shall, namun dengan penggunaan berbeda. Maknanya adalah SEHARUSNYA.

Contoh kasus untuk should adalah jika seseorang diberi tugas oleh dosennya dengan masa deadline yang lebih singkat dari waktu seharusnya. Misal, Ahmad diberi tugas yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari, padahal pekerjaan sebanyak itu butuh waktu pengerjaan 4 hari, tapi Ahmad menerima amanah dari dosen tersebut untuk diterima begitu juga. Lalu, apa yang bisa kita katakan kepada Ahmad? "Should you accept that?", inilah yang bisa kita ucapkan, sebagai pernyataan bahwa HARUSKAH kamu menerima tugas itu (that?).

Pada saat berjumpa dengan seseorang, lalu tidak sengaja mengobrol panjang lebar. Padahal kita memiliki jadwal untuk les pada waktu itu dan otomatis harus mengakhiri pembicaraan. Apa yang harus kita katakan pada lawan bicara? "Sorry, I should go now.", itu yang dapat kita ucapkan.

Shall, beda penggunaan dengan should, seperti yang telah disinggung. "Shall we start now?", menjadi kalimat contoh yang BUKAN menyatakan pertanyaan, tetapi perintah untuk BISAKAH kita mulai sekarang (!), ingat bukan (?). Penggunaan shall selalu identik untuk digunakan bersamaan dengan we, ya.. memang aturannya shall hanya dipakai untuk we saja, bukan you, dan sebagainya. Untuk you dengan konteks kalimat yang sama, shall dapat digantikan dengan would, will, dan can, sehingga dapat menjadi "Would you start now?". Sekali lagi, meski diakhiri tanda tanya, bukan berarti pertanyaan (sebagaimana pemula biasa mengalami kebingungan ini), tapi merupakan bentuk perintah.

Lalu beda apa antara shall dengan penggunaan would, will, dan can. Misal dalam contoh kalimat yang sama dengan di atas:
1. Shall we start now?
2. Would/will/can we start now?
Beda dari keduanya adalah, bahwa penggunaan lebih halus (sopan). Penggunaan would/will/can seperti di atas, hanya umum digunakan untuk pembicaraan antar teman saja (tidak ada nilai estetika khusus).


Bagaimana jika kita menghendaki seseorang untuk pergi meninggalkan kita sendiri (membiarkan kita sendiri). Misal, Anam menghendaki Roufan untuk meninggalkan dirinya sendiri, karena Anam ingin belajar, maka apa yang harus dikatakan Anam kepada Roufan? Yang jelas dalam konteks ini, kita mendapati bentuk "... leave me now?". Tentu yang harus diisikan pada titik-titik di atas adalah would, dan SANGAT TIDAK BISA untuk menggunakan yang selain itu (tidak bisa menggunakan should dan could. Sangat tidak bisa bagi kita untuk menggunakan bentuk Should you leave me now? atau Could you live me now?. Catatan apa yang hendak disematkan penulis di sini, yakni bahwa penggunaan antara would, should, dan could bukanlah padanan, melainkan penggunaan yang berbeda satu sama lain.

Terima kasih kepada teman yang telah mengajariku.


Sumber: Narasumber*

*) Maaf belum bisa menyebutkan narasumber, untuk merahasiakan identitas KAMI (he.. he..).

[+/-] Selengkapnya...